Menurut kegunaannya, mesin las titik mempunyai tipe universal (universal type) dan tipe khusus; menurut jumlah sambungan solder yang dilas pada saat yang sama, ada tipe titik tunggal, tipe titik ganda, dan tipe multi titik; Bilateral; menurut mode transmisi mekanisme tekanan, ada tipe pedal, tipe motor-cam, tipe pneumatik, tipe hidrolik, tipe komposit (tipe pneumatik-hidrolik); menurut karakteristik operasinya, ada non-otomatisasi dan otomatisasi; menurut Metode pemasangannya dibagi menjadi tipe tetap, tipe seluler atau tipe portabel (tipe suspensi); sesuai dengan arah pergerakan elektroda bergerak (biasanya elektroda atas) mesin las, terdapat gerakan vertikal (elektroda bergerak dalam garis lurus) dan gerakan busur; Menurut mode catu daya, terdapat mesin las frekuensi daya (menggunakan catu daya AC 50 Hz), mesin las pulsa (mesin las pulsa DC, mesin las penyimpan energi, dll.), mesin las frekuensi variabel (seperti pengelasan frekuensi rendah) mesin).
Ketika benda kerja dan elektroda dipasang, resistansi benda kerja bergantung pada resistivitasnya. Oleh karena itu, resistivitas merupakan sifat penting dari material yang akan dilas. Logam dengan resistivitas tinggi memiliki konduktivitas yang buruk (seperti baja tahan karat) dan logam dengan resistivitas rendah memiliki konduktivitas yang baik (seperti paduan aluminium). Oleh karena itu, mudah untuk menghasilkan panas dan menghilangkan panas saat mengelas baja tahan karat, dan sulit untuk menghasilkan panas dan menghilangkan panas dengan mudah saat mengelas paduan aluminium. Saat pengelasan titik, pengelasan titik dapat menggunakan arus yang kecil (beberapa ribu ampere), sedangkan pengelasan titik harus menggunakan arus yang besar (beberapa ribu ampere). juta amp). Resistivitas tidak hanya bergantung pada jenis logam, tetapi juga pada kondisi perlakuan panas, metode pemrosesan, dan suhu logam.
Untuk memastikan ukuran nugget dan kekuatan titik pengelasan, waktu pengelasan dan arus pengelasan dapat saling melengkapi dalam kisaran tertentu. Untuk memperoleh sambungan solder dengan kekuatan tertentu, dapat digunakan arus tinggi dan waktu singkat (kondisi kuat disebut juga spesifikasi keras), atau arus kecil dan waktu lama (kondisi lemah disebut juga spesifikasi lunak) dapat digunakan. . Pemilihan spesifikasi keras atau lunak tergantung pada sifat logam, ketebalan dan kekuatan mesin las yang digunakan. Ada batas atas dan bawah untuk arus dan waktu yang diperlukan untuk logam dengan sifat dan ketebalan berbeda, yang akan berlaku bila digunakan.
Tekanan elektroda mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hambatan total R antara kedua elektroda. Dengan meningkatnya tekanan elektroda, R menurun secara signifikan, sedangkan peningkatan arus pengelasan tidak besar, yang tidak dapat mempengaruhi pengurangan pembangkitan panas yang disebabkan oleh penurunan R. Oleh karena itu, kekuatan sambungan selalu menurun seiring dengan meningkatnya tekanan pengelasan. Solusinya adalah dengan meningkatkan arus pengelasan sekaligus meningkatkan tekanan pengelasan.